MENULIS HEBAT ALA "TERE LIYE" Oleh: Lanma Hasibuan
Tere Liye, adalah seorang penulis besar Indonesia yang lahir di Sumatera Selatan, pada tahun 1979 silam. Beliau merupakan dalang di balik keagungan novel "Hapalan Shalat Delisa" yang sudah di angkat ke layar lebar. Para penikmat film Indonesia tentu tak asing lagi dengan film yang banyak menguras air mata tersebut.
Penulis yang memiliki nama asli Darwis ini, ternyata adalah seorang Akuntan jua. Meski sibuk bekerja sebagai seorang Akuntan, bapak dua anak ini tetap konsisten pada hobinya, yaitu menulis. Terbukti, kini beliau sudah memiliki dua puluh lebih novel yang telah terbit, dan sebagian besar masuk dalam jajaran buku best seller. Terhitung dari novel, Moga Bunda di sayang Allah, Bidadari-Bidadari Surga, Ayahku (bukan) Pembohong, Rembulan Tenggelam di Wajahmu, Negeri Para Bedebah, Membenci angin, serta masih banyak lagi.
Sebagai seorang penulis yang baru menapakkan kakinya didaratan literasi, tentu tak masalah jika menjadikan Tere Liye sebagai panutan dalam berkarya. Tips dan langkah-langkah beliau dalam menulis patut dicoba dan diterapkan.
Lalu, bagaimana cara menulis hebat ala "Tere Liye"?
Dalam sebuah seminar kepenulisan, Tere Liye menyebutkan ada 4 tips hebat yang bisa kita tanamkan dalam memulai merangkai kata.
Pertama, Bebaskan pikiran dalam memilih topik. Beliau berpesan, bahwa topik apa saja boleh dituliskan.
Kedua, Siapkan amunisi. Tidak punya amunisi tidak bisa menulis. Beliau berkata, menulis adalah amunisi paling ampuh yang tepat untuk mengisi kepala. Selain membaca, amunisi lainnya adalah dengan melakukan perjalanan, untuk menambah pengalaman dan bertemu orang-orang baru. Perjalanan disini maksudnya, tidak harus sampai ke luar kota atau luar negeri. Berjalan-jalan di sekitar tempat tinggal juga tak masalah.
Ketiga, Jangan banyak berpikir. Untuk menulis kalimat pertama tak harus banyak berpikir. Tulis saja apa yang ingin di tulis. Nanti kalau sudah jadi beberapa paragraf panjang, baru kita hapus kalimat pertama tadi.
Keempat, Latihan, Latihan, dan LATIHAN. Tips terakhir dari beliau adalah, dengan terus menerus latihan. Jangan pernah ada kata malas untuk latihan karena kunci menjadi penulis hebat adalah latihan.

Komentar
Posting Komentar